Toyota Sienta Memanaskan Pasar Otomotif Indonesia



Datangnya Toyota Sienta di Indonesia, sukses ‘mengusik’ perhatian publik. Apakah ia mampu kembali menggairahkan kelas MPV yang belakangan ini terbayangi mobil SUV. Inilah Toyota Sienta, salah satu mobil yang sudah sangat ditunggu kehadirannya di Nusantara. Sejak tahun lalu, publik sudah gencar berburu informasi mengenai mobil yang sangat populer di Jepang ini.

Jika melihat dimensi dan gaya yang diberikan, Toyota Sienta terlihat ingin mengisi celah antara Toyota Avanza dan Kijang Innova. Secara format, ia pun mirip dengan Honda Freed berkat variabel 7 tempat duduk dan pintu gesernya. Namun bukan positioning produk yang ingin kami ulas di sini. Kami lebih tertarik dengan cerdasnya para engineer Toyota yang telah menentukan bahwa Sienta cocok dijual di Indonesia.

Mengapa cerdas? Karena para engineer telah berhasil menghadirkan mobil yang mampu ‘mengacaukan’pikiran konsumen. Sienta tampak mampu mengusik para calon konsumen yang sebelumnya sudah menetapkan pilihan pada sebuah jenis produk.

Contoh, penggunaan pintu geser. Dengan penggunaan pintu geser, Sienta terlihat lebih praktis dan terkesan lebih mewah. Hadirnya Sienta seolah mengajak para konsumen yang berencana ingin membeli Compact MPV untuk ‘naik kelas’.

Toyota Sienta menggunakan mesin 2NR-FE 4-silinder 1.497 cc Dual VVT-i. Mesin ini identik dengan milik Toyota Avanza, hanya saja ia dikembangkan khusus untuk penggerak roda depan.

Tak heran karena Sienta mengambil basis dari Toyota Yaris yang juga berpenggerak roda depan. Unit yang kami ulas ini menggunakan transmisi otomatis CVT dengan mode manual 7-speed.

Penggunaan transmisi puli ini jelas menguntungkan Sienta. Penyaluran tenaganya akan halus dan harusnya bisa menghemat BBM. Sienta juga tersedia versi manual 6-percepatan.

Dengan jumlah rasio gigi lebih banyak dari Avanza, Sienta manual harusnya bisa irit, karena mesin bisa beroperasi di rentang putaran mesin yang lebih rendah.

Ketika duduk di bangku tengah, keleluasaan kabin masih terasa baik. Meski entah mengapa headroomnya terasa tereduksi. Untuk masuk ke bangku baris ketiga, Anda harus melipat bangku baris keduanya terlebih dahulu.

Untuk urusan akomodasi, bangku baris ketiga terasa sempit. Mungkin jika tidak terlalu dibutuhkan, lipat saja bangku baris ketiganya. Bangku paling belakang Sienta bisa terlipat dan tersembunyi di kolong bangku baris kedua atau Toyota menyebutnya dengan Dive-In Seat. Dengan kondisi begitu, Anda akan mendapatkan ruang kargo yang begitu leluasa.
0 Komentar untuk "Toyota Sienta Memanaskan Pasar Otomotif Indonesia"

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top