Hadirnya Toyota Sienta di Indonesia mendapat kabar tidak baik dari tenaga
penjual/sales di salah satu dealer di Indonesia. Pasalnya, mobil berjenis MAV (
Multi Activity Vehicle ) yang bersaing dengan Honda Freed penjualannya kurang
menuai sukses.
Entah apa yang menjadi factor utama penjualan Sienta kurang bagus, menurut
sales Toyota yang mengatakan jualan Toyota Calya lebih gampang kayak kacang goring
dibanding Sienta. Henry Tanoto, Vice President PT Toyota-Astra Motor (TAM),
terkejut saat ditanya perihal penjualan Sienta yang seret. “Masa sih ada sales
kami yang mengeluh,” kata dia bertanya balik.
Menurutnya, Calya memang memiliki pasar lebih besar dari Sienta, jadi secara
volume akan lebih besar pula penjualannya.
Anton Jimmy, Executive General Manager TAM, menolak penjualan Sienta seret.
“Sampai sejauh ini, pemesanan atau SPK Sienta di level 3.000 unit per bulan,
rasanya cukup baik,” ujar Anton. Toyota Indonesia menargetkan penjualan Sienta
2.500 unit per bulan.
Dia pun menyodorkan data wholesales Sienta yang sudah mencapai 8.500 unit.
Sedangkan SPK per 15 September saja mencapai 1.320 unit.
Soal jomplangnya penjualan Sienta dengan Calya, kata dia, segmen Calya
dengan Sienta sangat berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan secara langsung.
Calya bermain di segmen first buyer yang volumenya besar, sedangkan Sienta
bermain di segmen menengah atas yang volumenya tidak sebesar first buyer.
“Kesan kami, segmen konsumen Sienta membutuhkan pendekatan dan penjelasan
berbeda, terutama dibandingkan Calya. Jadi sales harus lebih menjelaskan detil
soal Sienta, karena customer minta penjelasan detil terhadap produk Sienta.
Kemudian biasanya customer minta test drive juga,” pungkasnya.
Tag :
Toyota Sienta
0 Komentar untuk "Kenapa Penjualan Toyota Sienta Seret?"